Bedanya antra anak yang biasa dengan Anak hiperaktif adalah dalam intensitas pergerakannya cenderung lebih banyak bergerak bagi anak yang sangat aktif.
Tanda tanda yang bisa memperlihatkan apakah anak kita hiperaktif atau tidak adalah dengan memperhatikan kebiasaan anak ketika sedang berada di rumah atau di luar rumah, biasanya dia selalu tidak bisa diam dan cenderung selalu kesana kemari dengan bergerak baik memainkan sesuatu yang sudah biasa dimainkan atau hanya sekedar berjalan jalan mundar mandir.
Dengan kebiasaan yang selalu tidak mau diam, maka anak type ini akan merasa tidak nyaman dan akan menangis atau memperlihatkan kemanjaannya kepada orang tua.
Keadaan anak yang tidak mau diam dan inginnya selalu bergerak dimanapun bisa bisa membuat orang tua yang baru memiliki satu anak akan merasa tidak nyaman, terutama ketika berada di lingkungan orang lain atau di rumah orang, sebab memungkinkan akan membuat bergerak tanpa menghiraukan yang ada di sekitarnya, dan tak jarang menjadi frustasi dan tidak enak kepada pribumi yang disinggahinya.
Tak hanya orang tua saja yang mendapatkan imbasnya tetapi bagi para guru yang mendidiknya di kelas juga anak lain akan merasa tidak nyaman berada di dekat anak yang sangat aktif. Dari sisi positifnya, anak ini memberikan gambaran kepada kita akan bisa memperlihatkan hal hal yang luar biasa yang diluar dugaan orang tuanya.
Walau keadaan yang menjadikan kita tidak nyaman terhadap kebiasaan anak hiperaktif, tetap saja ada baiknya juga. Untuk menjadikan anak tidak mengganggu orang di sekitarnya dan membahayakan dirinya sendiri ketika bergerak serta menghilangkan unsur ke kreatifan anak, maka sebagai orang tua harus bisa menjembatani keinginan anak seperti ini.
Misalnya dengan memberikan ruang khusus di rumah dengan menyediakan sarana bermain yang aman dan bisa membuat anak berdiam di sana, mendorong anak melakukan hal hal yang kita inginkan seperti dengan merangsang agar ikut menggambar pada buku bergambar atau buku mewarnai serta memberi pengarahan kepada anak dalam setiap tingkah anak,.
Salah satu contohnya adalah ketika anak sangat suka memainkan barang orang tua, maka beri penjelasan bahwa itu tidak baik karena bukan diperuntukan bagi anak anak, kemudian berikan alternatif lain untuk bisa dimainkan anak, apakah dengan mainan atau kegiatan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar